Rusia Sebut Pemulangan Para Komandan Azov Dari Turki Pelanggaran

 

Matamatanews.com, KREMLIN—Kantor berita Perancis AFP melaporkan, bahwa pada hari Sabtu (7/7/2023) lalu Kremlin mengecam keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memulangkan beberapa komandan Ukraina yang seharusnya tetap berada di Turki hingga konflik berakhir berdasarkan kesepakatan.

Kepresidenan Ukraina mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengamankan kembalinya para anggota resimen Azov, yang dibenci di Rusia, setelah "negosiasi dengan pihak Turki".Mereka disambut di bandara Istanbul oleh Zelensky, yang sedang melakukan kunjungan ke Turki.

"Kembalinya para komandan Azov dari Turki ke Ukraina tidak lain adalah pelanggaran langsung terhadap ketentuan-ketentuan perjanjian yang ada," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang dikutip oleh berbagai media Rusia.

Ia mengatakan bahwa baik Ukraina maupun Turki telah melanggar berbagai ketentuan dalam perjanjian tersebut, di mana para tahanan seharusnya tetap berada di Turki sampai konflik berakhir.

Peskov mengatakan pemulangan tersebut terkait dengan "kegagalan serangan balasan" yang dilancarkan oleh Ukraina, dan keinginan Ankara untuk menunjukkan "solidaritasnya" menjelang KTT NATO pada 11-12 Juli di Vilnius.

"Persiapan untuk KTT NATO sedang berlangsung dan tentu saja ada banyak tekanan pada Turki," katanya seperti dikutip Turkish Minute dari AFP.

Bagian dari resimen Azov tentara Ukraina, yang dibentuk berdasarkan batalion ultranasionalis dengan nama yang sama, ditangkap oleh pasukan Rusia setelah jatuhnya Mariupol pada Mei 2022.

Dirayakan sebagai pahlawan di Ukraina karena perlawanan keras mereka di dalam pabrik Azovstal selama pengepungan Mariupol, para pejuang Azov dicerca di Rusia karena hubungan mereka dengan kaum ultranasionalis Ukraina.(bar)

redaksi

No comment

Leave a Response