Cara Allah Mencintai Hamba-Nya Seringkali Tidak Dapat Dijangkau Oleh Akal

 

Matamatanews.com, BANJARNEGARA ---Kemampuan akal ada batasnya, sedangkan cinta Allah kepada hamba-Nya sangatlah luas. Untuk itu dibutuhkan hati yang bersih, ketulusan iman dan keikhlasan untuk dapat membaca pesan cinta-Nya

Jika seorang ayah terkadang baru menegur anaknya ketika ia sudah mendekati ujung jalan yang ramai, jika seorang ibu terkadang baru menegur anaknya jika dilihatnya ia sudah mulai nakal. Namun tidak demikian dengan cinta Allah. Cinta Allah kepada hamba-Nya melebihi cinta orang tua kepada anaknya, walau terkadang harus memberi hamba-Nya dengan sebuah ujian.

Maka, janganlah terburu-buru berburuk sangka kepada Allah, jika hidupmu kadang terasa sesak, ada masalah, kekecewaan, sakit dan hal-hal yang tidak kamu sukai. Karena dengan cara itulah Allah mencintaimu dan Allah ingin agar engkau berubah menjadi lebih baik lagi.

Ketika kamu terlalu berharap kepada manusia, kadang Allah berikan kekecewaan.

Ketika kamu terlalu bersemangat mengejar dunia, kadang Allah berikan kegagalan.

Ketika kamu terlalu bersenang-senang, kadang Allah berikan air mata.

Ketika kamu terlalu mencintai sesuatu yang kamu miliki, kadang Allah berikan kehilangan.

Ketika kamu terlalu banyak melakukan dosa, kadang Allah berikan musibah dan ujian. 

Begitulah, terkadang Allah berikan hal-hal yang tidak kita sukai menimpa kita, karena Allah mencintai kita. Sebab bisa jadi dengan berbagai ujian dan masalah yang menimpa kita, itu adalah cara Allah ingin menghapus dosa-dosa kita, sehingga kelak ketika di akhirat kita akan mendapat derajat yang tinggi.

Oleh karena itu, bila segala sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi menimpa kita, maka biasakan diri untuk belajar sabar dan ikhlas, sebab barangkali dengan cara itu Allah ingin menyampaikan pesan cinta-Nya. Karena Allah sebaik-sebaiknya pemilik rencana, dan Allah Maha Tahu hikmah di balik semua itu. 

Maka tiada kerendahan hati seorang hamba yang beriman selain ia akan memohon pertolongan kepada Allah atas ketidak berdayaannya menghadapi masalah. Ia akan meminta kemampuan hati agar dapat bersabar dalam setiap ujian yang ia lalui serta kepekaan rasa untuk dapat mengenali kasih sayang-Nya.

Agar setiap luka yang dirasa, kita sikapi dengan syukur dan doa.

Agar setiap kesulitan yang mendera, kita sikapi dengan lapang dada dan berbaik sangka.

Agar kita mengerti setiap rasa sakit dan perih yg kita rasa adalah sebagai penghapus dosa. 

Sebab Allah tak akan pernah menyakiti hamba-Nya. Karena sesungguhnya rahmat Allah jauh lebih besar dari pada murka-Nya. Barakallahu Fiikum. (Javi, disadur dari Habiibie Quotes) 

 

redaksi

No comment

Leave a Response