Meniran Hijau Ternyata Menjadi Herbal Ampuh Untuk Penyakit Imunitas Tubuh

 

Matamatanews.com, PURWOKERTO -Meniran hijau merupakan tumbuhan pengganggu yang banyak ditemukan di hampir semua wilayah di tanah air, dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan ini liar bahkan tidak pernah diperhatikan manfaatnya.

Dosen ahli Penyakit Tanaman dan ahli Pengendalian Hayati dari Fakultas Pertanian Unsoed Prof.Ir.Loekas Soesanto,MS.,Ph.D. menuturkan bahwa

penelitian tentang tumbuhan meniran sudah banyak dilakukan oleh peneliti Indonesia maupun dari luar negeri. Demikian pula tulisan terkait tanaman ini di jurnal ilmiah banyak ditemukan.

Prof.Lukas yang juga alumni Program S3 dari Wageningen University, Wageningen, Belanda ini mengatakan bahwa manfaat meniran hijau sebagai minuman biasa sudah lama dia ketahui (sejak 2013 an) ketika dia membeli vitamin di apotek, dan tertera kandungannya.

Pada awalnya, minuman meniran masih dibuat tanpa takaran. Ketika Prof.Lukas menjadi Korprodi S1 Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Unsoed dia mendapat tugas menguji mahasiswa doctoral di Yogyakarta. Di sana dia bertemu dengan profesor farmasi emeritus. Dari beliaulah Prof.Lukas mendapatkan informasi tentang takaran meniran yang pas. 

Awalnya Prof.Lukas menggunakan minuman meniran untuk keperluan sendiri.Dia telah membuktikan dampaknya mengingat banyak perjalanan yang ia lakukan yang membutuhkan stamina tangguh.

Pada saat terjadi Pandemi Covid-19 di tahun 2020, banyak tenaga medis yang tumbang, padahal merekalah garda terdepan dalam menangani pandemi. Sehubungan hal tersebut, Prof.Lukas membagikan minuman meniran ke seorang dokter di Klinik PMI dan dampak yang dirasakan adalah dia tetap sehat dan segar meskipun banyak pekerjaan. 

Hal inilah yang membuat Prof.Lukas ingin membagikan dan menyumbangkan minuman meniran ke tenaga medis lainnya. 

"Gayung pun bersambut, dari LPPM Unsoed merespon dan membantu membagikan ke tenaga medis di hampir "semua" Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit di Purwokerto," kata Prof.Lukas yang sudah menerbitkan sekitar 30-an judul buku.

Pada saat RS Elisabet, Purwokerto lockdown, Prof.Lukas juga mengirimkan rebusan meniran ke beberapa dokter dan hasilnya mereka tetap sehat dan segar. Selain itu, Prof.Lukas juga membagikan minuman rebusan meniran itu ke tenaga medis di RS. Loekmono Hadi, Kudus, pada situasi yang sama. 

Dari pengalaman para tenaga medis di Kudus itulah, Prof.Lukas mendapatkan informasi berharga, kalau minum meniran dapat menyembuhkan penderita autoimun.

Adanya dukungan dari teman dan sahabat melalui donasi botol plastik dan dukungan tetangga melalui donasi meniran segar maka Prof Lukas tidak mengalami kesulitan bahan dan "wadah", sehingga dia terus berbagi.

Minuman meniran dapat membuat tubuh segar dan sehat, karena berpengaruh kepada meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini telah dibuktikan dari pengalaman tenaga medis tersebut. 

Prof.Lukas juga mengirim minuman meniran ke orang-orang pada beberapa kota di Jawa mulai dari Tangerang sampai ke Jember. Bahkan dari testimoni teman di Solo setelah mengkonsumsi rebusan meniran, penyakit diabetesnya menjadi sembuh. Bahkan teman dosen di Fakultas Biologi Unsoed yang minum minuman ini tidak mengalami badai sitokin pada saat pandemi walaupun dia mengidap diabetes.

Rebusan meniran ternyata juga dapat mengatasi penyakit Cikungunya. Hal itu dialami oleh seorang teman Prof.Lukas di Unsoed, yang sudah mengkonsumsi herbal lain seperti sambiloto tetapi tidak mengalami perubahan.

Teman Prof.Lukas yang menderita diabetes di Purwokerto menceritakan bahwa rebusan meniran yang diminumnya dapat menstabilkan gula darahnya. Berawal dari situlah, rebusan meniran ini dikirim ke Jakarta untuk keponakannya yang terkena HIV-Aids dari transfuse. 

Minuman meniran rutin diminumnya. Pada bulan ketiga pada saat cek kesehatan, dokter heran dengan menurunnya kandungan virus HIV di tubuhnya secara drastis. Hal itu ditunjukkan dengan tubuh pasien menjadi segar dan semangat hidupnya meningkat. 

Sampai sekarang, minuman meniran tetap diminum oleh penderita HIV tersebut dan kandungan virus sudah semakin sedikit di tubuhnya. 

"Yang penting, semangat hidup penderita HIV menjadi tinggi dan aktivitas keseharian dapat dilakukan tanpa rasa rendah diri atau malu," ujarnya.

Berita tentang minuman meniran mulai menyebar. Ada seorang wanita di Jakarta yang menderita kanker rahim meminta Prof Lukas untuk mengirimi minuman meniran untuk dicoba. Katanya, minuman tersebut dapat menyembuhkan kanker rahim yang dia derita.

Saat ini rebusan meniran sedang diujicoba untuk mengatasi penyakit ginjal. Sampai saat ini pun, Prof.Lukas masih rutin minum rebusan meniran, dan memasok rutin ke beberapa teman yang membutuhkan.

Kandungan minuman meniran yang dia buat, terdiri atas meniran hijau (segar atau kering), temulawak, dan daun salam. Dari ketiga komponen itulah Prof.Lukas memberi nama Mentes. Mentes merupakan minuman fungsional, berbeda dengan jamu.

Adanya manfaat tumbuhan meniran yang begitu besar bagi kesehatan maka Prof. Lukas berusaha membagikan pengalaman minum rebusan meniran ke "seluruh" masyarakat Indonesia agar tetap sehat dan segar. 

Keinginan tersebut diwujudkan dengan diterbitkannya sebuah buku dengan judul Dahsyatnya Meniran Hijau. Di dalam buku tersebut Prof.Lukas membagikan resep cara membuat minuman fungsional Mentes secara mudah. 

Semoga semua itu menjadi sumbangsihnya untuk kesehatan masyarakat Indonesia. (hen)

 

redaksi

No comment

Leave a Response