India Dituding Gunakan Pemerkosaan Sebagai Taktik Militer Untuk Permalukan Warga Kashmir

 

Matamatanews.com, SRINAGAR—Para politisi dan pengamat politik Jammu dan Kashmir yang diduduki secara ilegal oleh India mengatakan bahwa pemerintah India menggunakan pemerkosaan sebagai taktik militer untuk menghukum dan mempermalukan warga Kashmir karena menentang pendudukan ilegal terhadap tanah air mereka. Dilansir dari media Kashmir Mission Service (KMS) para politisi dan pengamat dalam wawancara dan pernyataannya di Srinagar mengatakan bahwa pelecehan terhadap wanita selama operasi penjagaan dan pencariaan di Jammu dan Kashmir yang diduduki India secara ilegal (IIOJK-Indiaan Illegally Occupied Jammu and Kashmir) digunakan sebagai alat oleh pasukan India untuk meneror seluruh penduduk.Sejak tahun 1990, sebanyak 11.256 kasus pemerkosaan massal dan pelecehan yang dilakukan tentara India telah dilaporkan ke wilayah Jammu dan Kashmir yang diduduki India secara ilegal (IIOJK), namun hasilnya  tidak pernah ditanggapi.

Para ahli politik dan analis menyebut pemerkosaan massal di Kunanposhpora sebagai contoh penargetan perempuan Kashmir oleh pasukan pendudukan. Pasukan India telah memperkosa sekitar 100 wanita Kashmir di daerah Kunanposhpora di distrik Kupwara pada malam hari tanggal 23 dan 24 Februari 1991.

Mereka mengatakan bahwa pemerkosaan adalah hal yang disetujui sebagai kebijakan resmi di IIOJK. Mereka menunjukkan bahwa para wanita Kashmir menghadapi trauma yang tak berkesudahan karena kekerasan seksual di tangan personel pasukan India.Para politisi dan pengamat menyatakan bahwa berbagai badan hak azasi manusia internasional telah mendokumentasikan banyak kasus pemerkosaan terutama pemerkosaan massal yang dilakukan pasukan India di IIOJK.

Mereka menyesalkan bahwa tidak ada satu pun tentara atau polisi India yang terlibat dalam berbagai kejahatan tersebut yang  dihukum , bahkan sebaliknya diberikan kekebalan hukum.Kini sudah saatnya komunitas internasional harus bangkit untuk menghentikan kekerasan seksual yang digunakan oleh India sebagai taktik perang di wilayah Jammu – Kashmir yang diduduki India. (bar/kms)

 

 

 

 

redaksi

No comment

Leave a Response