Pasca Kesepakatan Dengan Saudi dan Iran, Israel Luncurkan Satelit Mata-Mata Versi Baru

 

Matamatanews.com, TEL AVIV—Hari Rabu (29/3/2023) kemarin, Israel dikabarkan telah berhasil meluncurkan  satelit mata-mata versi terbarunya, Ofek.Peluncuran tersebut menurut sejumlah sumber telah direncanakan beberapa bulan sebelum, bahkan  diawasi langsung oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang , yang kehadirannya dianggap sebagai indikasi bahwa ia akan tetap menjabat meskipun telah dipecat oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhir pekan lalu.Peluncuran itu juga kian membuktikan bahwa Israel telah meningkatkan kapasitasnya untuk memata-matai negara-negara tetangganya yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan masa depan Israel.

Seperi laporkan Middle East  Monitor (MEMO), satelit Ofek-13 diproduksi oleh Israel Aerospace Industries milik negara. Satelit ini merupakan satelit terbaru dari serangkaian satelit yang diproduksi secara lokal, yang pertama kali diluncurkan ke orbit pada tahun 1988. Satelit ini diluncurkan dengan rudal Shavit di atas Laut Mediterania sebagai tindakan pencegahan agar teknologi sensitif tidak jatuh ke tangan negara-negara tetangga di Timur Tengah yang bermusuhan jika terjadi kerusakan.

Gallant memuji peluncuran tersebut sebagai "contoh penting lainnya dari inovasi terobosan lembaga pertahanan Israel." Dia mengatakan bahwa satelit baru ini akan meningkatkan pemantauan regional sepanjang waktu saat negara itu bersiap-siap menghadapi kemungkinan pertikaian dengan Iran.

"Israel telah membuktikan kemampuan ruang angkasanya yang beragam berkali-kali dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki kemampuan seperti itu," tambah menteri, "kemampuan yang terus kami kembangkan dan perkuat."

Israel adalah salah satu dari sejumlah kecil negara di dunia yang mengoperasikan satelit pengintai, memberikannya kemampuan pengumpulan intelijen yang canggih. Pada tahun 2020, daftar itu termasuk Iran, yang juga telah berhasil meluncurkan satelit mata-mata ke orbit.

Peluncuran di Israel dilakukan beberapa minggu setelah Saudi dan Iran memperbarui hubungan setelah mediasi Cina. Potensi perdamaian antara rival regional ini dipandang oleh Israel sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Cina setuju untuk berbagi satelit mata-mata besarnya dengan Riyadh dan Teheran.(c/memo)

redaksi

No comment

Leave a Response