Konflik Antar Elit Politik Membuat Rakyat Jadi Korban

 

Matamatanews.com, JAKARTA - Makin jelas pemerintah tidak  mampu mengelola negara dengan benar. Jurang kaya-miskin dan pintar-bodoh semakin lebar dan dalam. Kesenjangan sosial membuat kecemburuan sosial dan berujung pada konflik horizontal.

Konflik antar kelompok makin terpolarisasi antara kelompok Pro Jokowi vs kelompok Pro Anies Baswedan, kelompok-kelompok yang terbelah tajam ini membuat rakyat ikut-ikutan terbelah.

Saat ini semua orang miskin merasa semakin susah dan yang kaya semakin senang. Jika ini dibiarkan terus, suatu saat batas kesabaran rakyat akan habis. Dari pengalaman masa lalu, jika terjadi konflik horizontal, yang menjadi korban selalu rakyat, kata Imbang Djaja membuka pembicaraan.

Saya tidak tahu apa yang orang lain lakukan, saya pribadi melakukan berbagai kegiatan yang akan menyelamatkan diri, keluarga dan sahabat-sahabat saya jika terjadi kerusuhan sosial. Saya tidak percaya pemerintah akan bertambah baik, saya malah sangat yakin pemerintah akan terus menambah hutang, rakyat semakin bodoh dan miskin, ucap alumni ITB '75 ini.

Imbang menuturkan, sudah mengajak banyak orang untuk kompak dan merapat pada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, tapi masing-masing inginnya jalan sendiri-sendiri. Akhirnya saya hanya jalan dengan sahabat-sahabat yang percaya pada saya saja, Alhamdulilah sahabat-sahabat saya yang percaya pada niat baik saya saat ini sedang ada diluar kota dan luar negeri dalam rangka mencairkan dana-dana besar yang akan kami kelola sendiri.

Selain team dana yang saat ini sedang bekerja keras, saya dan sahabat-sahabat dekat juga sedang menyiapkan team ahli super teknologi di berbagai bidang yang sudah terbukti kehebatannya. Semua percaya pada apa yang saya kerjakan dan niatkan, jadi walaupun tidak banyak orang, jaringan yang kami bangun melingkupi seluruh Indonesia dan dunia.

Dalam hal khusus, saya bersinergi dengan grup Urantia dan Harawunia yang punya kemampuan sangat dahsyat. Tidak banyak yang bisa masuk dalam jaringan kedua kelompok tersebut, jadi saya yakin di NKRI baru kelompok kami yang bisa bersinergi dengan mereka. Kelompok Urantia mengontrol dalang-dalang dunia yang saat ini mengontrol negara-negara adi daya.Jadi yang dianggap kelompok dibelakang Amerika, Rusia, China, Eropa dan negara-negara kaya di jazirah Arabia, semuanya ada dibawah kendali kelompok Urqntia. Saya baru 4 bulan ini berkomunikasi dengan mereka, insya Allah dalam 1 tahun kedepan apa yang saya rencanakan dan targetkan sudah terealisir, ujarnya dengan laantang.

Kelompok Harawunia adalah bagian dari kaum Rahbaniah, mereka hanya bisa diketahui oleh orang-orang pilihan mereka sendiri. Saya baru kenal mereka sekitar setahun terakhir, mereka Insya Allah bisa dijadikan sumber informasi atau tim intelijen yang bisa masuk kesemua dimensi, ruang dan waktu. Mereka juga mempunyai super tekhnologi yang sangat langka, ucapnya.

Imbang juga menjelaskan, khusus untuk operasional sehari-hari, saya didukung penuh oleh sahabat-sahabat lama yang percaya pada saya sejak saya di SMP, SAA, ITB, ARCO, CENDANA, PPMI, LEI, MP3I, TELSRA, NURUL HAQ dan ARGENTUM ADIL MAKMUR. Jadi saya punya berbagai sahabat yang apapun kebutuhan operasional yang saya butuhkan, semua sudah ada.

Selama 3 tahun ini saya sudah berusaha mengajak banyak orang, satu persatu saya tunggu responnya, ternyata hanya sangat sedikit orang yang benar-benar percaya pada saya, selebihnya tidak percaya dan tidak merespon apa yang saya jelaskan. Saya bersyukur dengan adanya WA dan HP, karena bisa menjadi alat seleksi yang sangat efisien untuk mengetahui mana yang sahabat karena sepemahaman dan mana yang hanya melihat uang dan keuntungannya sendiri, tuturnnya.
Alhamdulilah. (Javi) 

 

redaksi

No comment

Leave a Response