Matamatanews.com,JAKARTA— Setelah Satelit BRISat yang sudah mengangkasa di atas Indonesia, giliran satelit milter Indonesia akan di diluncukan 2019 mendatang. Satelit tersebut rencananya akan dibuat konsorsium Eropa Airbus Defence dan Space, kementrian pertahanan melakukan tender diikuti oleh konsorsium lain seperti Orbital Sciences Corporation asal Amerika Serikat, Loral Space and Communications dari AS, dan perusahaan satelit asal Rusia.
Satelit militer yang diluncurkan tersebut nantinya akan berbeda dengan satelit lainnya yang sebelumnya diluncurkan Indonesia, untuk Satelit yang satu ini di gunakan untuk komunikasi Tentara Nasional Indonesia dan sifatnya rahasia.
Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard mengatakan bahwa satelit tersebut tidak bisa dicampur-campur dengan umum seperti untuk perusahaan, umum dan lain hal sebagainya, karena satelit ini adalah satelit militer yang bersifat rahasia.
Anggaran yang dikeluarkan untuk merealisasikan satelit tersebut dengan menganggarkan program pengadaan sejumlah US$ 849.3 Juta, dan telah disetujui oleh Komisi 1 sebagai komisi bagian pertahanan dengan skema selama lima tahun.
Satelit yang dibeli kemenhan ini seharga US$ 500 juta, ditambah dengan biaya peluncuran dan asuransi yang mencapai US$ 300 juta, dan total yang dihabiskan untuk satu satelit miiter ini diperkirakan mencapat US$ 1 Milyar atau 13 Triliun.
Satelit tersebut nantinya akan dioperasikan untuk mengumpulkan data intelijen, pengintaian, navigasi, komunikasi militer dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kepentingan kementrian pertahanan Indonesia, semoga dengan Satelit yang canggih ini kemampuan militer Indonesia semakin tangguh dan semakin kuat.Bravo (Andro Dwi Putranto/berbagai sumber)
No comment