Amerika dan Israel Tekan Irak Minta Monopoli Penjualan Senjata

 

Matamatanews.com, BAGHDAD—Rabu (25/3/2020) lalu  diluar dugaan Irak mengatakan bahwa perusaha senjata Amerika Serikat dan Israel menekan negaranya untuk tidak membeli peralatan militer dari negara lain, tulis media setempat seperti dikutip Telusure.net.

"Perusahaan dan pengusaha dari kedua negara menginginkan Irak untuk tidak membeli senjata dari negara maju lainnya,"kata Badr al-Ziyadi, anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, pada Rabu lalu.

Menurut al-Ziyadi, belum lama ini "sebuah delegasi dari Irak berencana untuk melakukan perjalanan ke Rusia, Cina, dan Ukraina untuk membeli rudal pertahanan udara untuk melindungi wilayah mereka dari kemungkinan agresi," tambahnya.

"Perjalanan itu tidak dapat terjadi, karena pengaruh perusahaan dan pengusaha dari Amerika Serikat dan Israel," Al-Ziyadi melaporkan.

Sulit untuk tidak menyerah pada tekanan ketika "perusahaan Amerika Serikat dan rezim Israel mengendalikan pasar senjata," katanya. 

Kesulitan utama adalah bahwa "Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan Israel hanya mencoba menjual senjata limbah ke Irak. Washington menolak untuk memberi kami senjata canggih dan amunisi," katanya. 

Pernyataan-pernyataan ini terjadi di tengah konteks yang semakin kacau. Pasukan Amerika Serikat secara teratur membom posisi Unit Mobilisasi Rakyat Irak.Agresi ini telah mengintensifkan tuntutan negara Arab, yang menyerukan penarikan pasukan Amerika Serikat dari wilayah tersebut. 

Ketegangan antara negara-negara ini mencapai titik tertinggi setelah pembunuhan brutal pejabat Iran Qasem Soleimani, dalam agresi yang dilakukan oleh Washington di Baghdad, ibukota Irak,pada 3 Januari lalu.(bar/berbagai sumber)

redaksi

No comment

Leave a Response