Matamatanews.com, PURWOKERTO—Meski nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi, dan kebijakan pemerintah mengendalikan impor barang konsumsi menciptakan sentimen positif bagi para pelaku pasar keuangan, namun tidak menyurutkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Banyumas untuk menggelar event berbasis “Economy Creative” di Gedung Olahraga (GOR) Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (5/9/2018) hingga Minggu (9/9/2018).
Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banyumas Imam Purwanto, sudah saatnya kinerja dan produktivitas UMKM di Banyumas lebih ditingkatkan sehingga mampu mendorong laju perekonimian yang lebih signifikan dari s ebelumnya.
Sejauh ini di Banyumas baru ada pusat produksi usaha kecil menengah di Blok A Prathista Harsa di Jl.Soedirman, Purwokerto yang dikenal banyak menjajakan berbagai produk UKM. Disini berbagai produk UKM bisa ditemukan dengan mudah, dengan harga yang terjangkau dan sesuai selera konsumen. Untuk lebih membumikan karya usaha berbasis kerakyatan,terutama dari para pelaku UKM, Yolo menyelenggarakan gerakan keatif Generasi Milenial dan Gerenasi Z .
Gerakan kreatif milineal dan generasi Z yang digagas Yolo adalah merupakan bentuk kreativitas dan tanggungjawab guna menyonsong perekonomian UKM yang lebih mumpuni di tengah derasnya serbuan produk impor di Indonesia. Kini Yolo membuat 16 sektor kreatif yang menitik beratkan pada jejaring kreatif antar daerah agar bisa tumbuh kembang bersama.
Di antara acara unggulan Yolo Fest adalah Yolo Expo (Yolo Tenant dan Job Fair), Yolo Ambassador, Yolo Workshop dan Collorun Yolo. Acara terbesar di Banyumas ini rencananya akan diikuti sekitar 452 stand terdiri dari 16 sektor yang bisa dijadikan rekomendasi meliputi aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotgrafi, kuliner, musik, penerbitan, kriya, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi, dan radio. (hendro)
No comment