Untuk Perluas Operasi Darat di Gaza Pasukan Israel Gunakan Kata Teroris Bersenjata Untuk Melemahkan Hamas

 

Matamatanews.com, TEL AVIV—Untuk memperluas operasi darat di Jalur Gaza pasukan Israel menggunakan kata teroris bersenjata untuk kelompok militant Hamas, karena itulah satu-satunya jurus yang bisa dijual zionis dalam memerangi  Hamas di sepanjang Jalur Gaza maupun di Tepi Barat.

Hari ini, Senin (30/10/2023) sejumlah sumber Matamatanews.com yang ada di Rafah, Palestina mengatakan bahwa  situasi dan kondisi warga Palestina di Jalur Gaza maupun di Tepi Barat tidak kondusif. Meski bantuan pangan yang disepakati PBB telah datang, namun nyawa  para warga Palestina tetap dalam ancaman serius.

“Bantuan untuk warga  di Jalur Gaza memang sudah tiba, tetapi keamanan dan keselamatan warga di sana tidak terjamin, karena pengeboman terus berlangsung.Israel meminta seluruh warga di Gaza untuk mengungsi ke wilayah lain dengan alasan pasukan Israel akan melakukan serangan darat, tetapi di sisi lain mereka terus melancarkan serangan ke seluruh kantong-kantong warga di sepanjang Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, dan rumah ibadah serta rumah-rumah warga sipil,” ungkap sumber ini yang keberatan namanya ditulis kepada Matamatanews.com, Senin (30/10/2023) di Raffah.

Sejumlah sumber lokal di Gaza mengatakan, untuk memenuhi hasrat angkaranya, kini pasukan khusus Israel IDF mengidentifikasi gerakan yang dilakukan  kelompok Hamas yang disebut sebagai ‘teroris bersenjata’ , termasuk pos peluncuran rudal anti-tank di sekitar Universitas Al-Azhar yang digunakan untuk memandu jet tempur untuk menyerang target.

Seperti dilaporkan kantor berita Rusia TASS, kini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus memperluas operasi daratnya di Jalur Gaza, menghantam lebih dari 600 target militer yang disebutnya sebagai gerakan radikal Hamas di daerah kantong tersebut dalam, beberapa hari terakhir, kata layanan pers militer Israel.

"Semalam, IDF melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza. Selain itu, selama beberapa hari terakhir, IDF menyerang lebih dari 600 target teror, termasuk depot senjata, puluhan posisi peluncuran rudal anti-tank, serta tempat persembunyian dan tempat pementasan yang digunakan oleh organisasi teroris Hamas," kata pernyataan itu.

"Selama bentrokan dengan teroris di Jalur Gaza, pasukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel ) menewaskan puluhan teroris yang membarikade diri mereka sendiri di dalam bangunan dan terowongan, dan berusaha menyerang pasukan. Semalam, pasukan IDF mengidentifikasi teroris bersenjata dan pos peluncuran rudal anti-tank di area Universitas Al-Azhar, dan memandu jet tempur untuk menyerang mereka," kata militer dalam sebuah pernyataannya.

Militer Israel menambahkan bahwa "sebuah pesawat IDF yang dipandu oleh pasukan darat IDF menghantam sebuah pos pementasan di dalam sebuah bangunan milik organisasi teroris Hamas, dengan lebih dari 20 anggota teroris Hamas di dalamnya."

Israel adalah teroris sesungguhnya

Menanggapi pernyataan  arogan pihak militer Israel tersebut, ketua lembaga ekonomi Islam (LEI) Abdurrahman Imbang Djaja Chairul hanya bisa geleng kepala dan mengelus dada.Menurutnya, pernyataan militer Israel tersebut semakin menunjukkan bahwa  tentara zionis itu sudah kehilangan akal sehatnya sehingga cara-cara yang digunakannya pun tidak lagi mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

“Buktinya Israel melakukan serangan udaranya secara brutal ke seluruh wilayah di Jalur Gaza , dan seratus persen yang menjadi sasaran Israel di Jalur Gaza adalah warga sipil, fasilitas umum,  tempat ibadah, dan gedung sekolah, termasuk rumah sakit pun menjadi sasaran kebiadaban Israel.Yang membuat kita miris , anak-anak , perempuan dan orang lansia pun menjadi korban  siraman mesiu dan rudal-rudal mereka,” ungkap Imbang.

Kata Imbang, tindakan biadab Israel yang membombardir Jalur Gaza sebenarnya adalah untuk menutupi rasa malu ketidakmampuannya dalam melindungi warganya ,karena pada 7 Oktober 2023 lalu  Hamas berhasil menyusup dan melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel.

“Dan tidak sepadan dengan pembalasan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, dan perlu di ingat yang menghambat masuknya pengiriman bantuan ke Jalur Gaza melalui perlintasan  Rafah antara Mesir dan Gaza juga zionis itu sendiri. Yang membuat kita geram , ratusan bangunan  hancur dibom Israel di Gaza, dan ribuan orang Palestina di Gaza tewas, termasuk anak-anak, perempuan, dan para lansia.Dan saya setuju dengan pernyataan  Erdogan yang mengatakan bahwa penyebab utama insiden berdarah di Gaza adalah Barat, dan  teroris sebenarnya itu adalah Israel bukan Hamas, dan kini Israel dan antek-anteknya yang sengaja mengemas kata  untuk Hamas sebagai kelompok radikal dan teroris, ” kata Imbang.

“Truk-truk yang membawa bantuan tersebut yang menyakitkan adalah harus diperiksa di penyeberangan Nitzana Israel sebelum menuju Rafah dalam perjalanan yang menempuh jarak 100 km sebelum benar-benar memasuki penyeberangan Rafah, akibatnya bantuan datang terlambat ke Jalur Gaza.Belum lagi kini Israel melakukan terus pengepungan dan mematikan jaringan internet untuk memutus komunikasi  ke dunia luar agar kejahatannya di Jalur Gaza tidak diketahui dan terekspose.Tapi demi Alloh saya salut dan respect kepada orang-orang di Gaza yang keluarganya menjadi korban kebiadaban Israel dan tewas bukannya berputus asa ,melainkan bangga dan bersyukur  keluarganya  tewas ditangan zionis menjadi syahid,” jelas Imbang mengakhiri perbincangan. (bar)

redaksi

No comment

Leave a Response