Sosialisasi Online Covid-19, "Menyambut Ramadhan Tanpa Corona

 

Matamatanews.com, PURWOKERTO -Ramadhan sebentar lagi, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemik wabah corona. Dalam sosialisasi Online COVID-19 yang menghadirkan narasumber Ahli Virus dan Dosen di Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Heny Ekowati, M.Sc.,Ph.D.,Apt.(Heny) dan Ustadz Ibnu Rochi Syakiran, Lc. (Dewan Syariah LAZ Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto), dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat luas, bagaimana mempersiapkan Ramadhan dalam kondisi pandemik ini. 

"Harapannya, umat Islam dan masyarakat pada umumnya dapat menjalankan ibadah nya dengan baik dan tetap menjaga kesehatan, "ungkap Tim Promosi Unsoed Ir.H.Alief Einstein,M.Hum.

Panitia Sosialisai dari LAZ Al Irsyad Purwokerto Aldi Abdul Ghofar,S.Sos mengungkapkan Sesi 2 sebagai narasumber adalah Ketua IDI Kab.Banyumas dr.Noegroho Harbani,M.Sc.,Sp.S. Aldi menambahkan acara sosialisasi tersebut terbuka untuk umum dan gratis dengan jumlah peserta sebanyak 760 orang yang dibagi 3 dalam Group Whatsaap.

Sementara Doktoral dari Kanazawa University, Jepang Heny,PhD.  menjelaskan penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut sebagai Virus SARS-2. Menurutnya, WHO pada 10 Februari 2020  memberikan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang baru dengan nama COVID-19. 

"Novel Corona virus (nCoV) adalah virus jenis baru virus Corona. Struktur genetiknya tidak sama persis dengan tipe virus Corona lainnya. Keluarga yang sama dengan virus SARSdan MERS. Kesamaan genetiknya adalah sekitar 75-80% dengan virus SARS dan  96% dengan virus Corona pada kelelawar. Virus mempunyai kemampuan untuk berpindah ke manusia (Zoonotic). Sumber penyebaran virus ini adalah  kelelawar, ular, dan trenggiling, " terangnya.

Heny,PhD., fasilitator  kerjasama antara Unsoed dengan Kanazawa University Jepang ini menambahkan hal yang menjadi perhatian utama saat Ramadhan di tengah terjadinya pandemik COVID-19 ini adalah imunitas / kekebalan tubuh.

Menurutnya, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa :

1. Puasa Ramadhan meningkatkan sistem imunitas / kekebalan tubuh dan perubahannya bersifat sementara dan akan kembali ke statusnya sebelum Ramadhan,

2. Puasa Ramadhan selama trimester kedua (tahap kehamilan bulan 4 - 6) terbukti aman dan tidak menghasilkan efek negatif pada janin,

3. Pada pasien gangguan jantung, puasa Ramadhan memiliki efek menguntungkan termasuk peningkatan profil lipid^gambaran lemak tubuh dan pengurangan stres oksidatif / zat-zat penyebab proses oksidasi dalam tubuh,

4. Pada pasien asma, pasien defisiensi imun / kekurangan sistem kekebalan tubuh dan gangguan autoimun (kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri) puasa aman.dilakukan,

5. Pada pasien psikiatris / pasien dengan gangguan kejiwaan seperti mereka yang menderita skizofrenia (penyakit gila) puasa dapat meningkatkan sistem imunologi.(hen/berbagai sumber)

 

redaksi

No comment

Leave a Response