Ratusan Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Bangladesh

Matamatanews.com, DHAKA--Sedikitnya 10 orang dikabarkan tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi akibat banjir di Bangladesh, India selatan yang hingga kini terus mengalir dan menguap keberbagai sungai vital bagi masyarakat.Menurut laporan media lokal, sejak banjir menerjang pada Rabu (17/7/2019) ada sekitar 1,3 juta orang yang terdampar , dan 10 orang meninggal tenggelam.

Seorang insinyur eksekutif di Badan Pengembangan Air Bangladesh,Md.Arifuzzaman Bhuyan kepada Anadolu Agency mengatakan bahwa situasi banjir yang dimulai sejak pekan lalui diprediksi akan membaik pada pekan depan.Bhuyanmengungkapkan bahwa banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi di Assam dan Meghalaya di India, dan limpahan air sungai seperti itu sebenarnya hal yang normal ketika musim hujan sedang berlangsung.

Dampaknya dari meluapnya air ke berbagai sungai membuat sejumlah infrastruktur diwilayah tersebut mengalami kerusakan  dan butuh langkah awal yang kongkrit guna mengatasinya,kata Bhuyan, yang dikenal ahli dalam peramalan dan peringatan banjir yang dikelola pemerintah (FFWC).

Banjir bukan saja menyebabkan sejumlah daerah di Bangladesh terisolir dan ribuan orang terpaksa mengungsi, namun juga membuat sejumlah orang menderita penyakit yang ditularkan melalui air karena kekurangan air minum bersih.Untuk membantu para korban banjir,Menteri Negara Penanggulangan Bencana dan Bantuan Dr.Md  Enamur Rahman pada Selasa (16/7/2019) lalu di Dhaka mengatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan 17.550 ton bahan makan dan $ 247.964,20 untuk para korban banjir.

Meski dalam 48 jam hujan lebat tidak turun lagi di bangladesh, namun pihak FFWC memprediksi bahwa empat kabaupaten lainnya akan dihantam badai monsoon. Seorang pakar manajemen sumber daya air dan perubahan iklim di Bangladesh, Prof.Ainun Nishat seperti dikutip Anadolu Agency mengatakan bahwa perairan dari negara tetangga India dan Nepal ikut andil mengalirkan air ke Bangladesh.

Untuk meminimalisir terjadinya banjir yang lebih besar di Bangladesh, Nishat menyarankan sudah saatnya tanggul-tanggul di sekitar sungai diperbesar dan dilakukan pengerukan. Dan seperti diketahui negara ini pernah mengalami situasi terburuk pada tahun 2017 lalu ketika 42 persen dari tanah di Bangladesh terendam air hingga jutaan orang mengalami penderitaan panjang. (win)

redaksi

No comment

Leave a Response