Prof.Yuswar Zainul Basri, AK, MBA “Trisakti Aset Negara, Saya tak Ada Kepentingan”

 

Matamatanews.com, JAKARTA—Meski jabatannya sebagai Wakil Rektor I (Warek I) Universitas Trisakti (Usakti) dan namanya baiknya belum dipulihkan, namun tidak mengurangi sedikitpun pengabdian Prof.Yuswar Zainul Basri, Ak,MBA untuk terus memperjuangkan perguruan tinggi swasta tersebut beralih status menjadi Negeri. Baginya perubahan status Usakti dari swasta ke negeri merupakan harga mati yang tak bisa ditawar, dan menjadi sebuah keharusan ditengah derasnya perguruan tinggi di tanah air.

“Kami berharap Universitas Trisakti menjadi Negeri, karena itu aset negara, kami ingin negara yang mengelola,bukan pihak swasta atau kelompok,” kata  pria yang akrab disapa Yuswar ini membuka perbincangan kepada Matamatanews.com, yang ditemui di kediamannya pada Sabtu (29/12/2018) lalu di kawasan Bekasi, Jawa  Barat yang ditemani kedua anaknya.

Berbagai persoalan keumatan dan masalah yang terkait dengan rencana perubahan status Universitas Trisakti dari swasta  menjadi Negeri  serta kasus pemberhentian dirinya sebagai Wakil Rektor I (Warek I) Universitas Trisakti menjadi topik perbincangan dengan Matamatanews.com. Perbincangan ini dilakukan dikediamannya, kawasan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 29 Desember 2018  lalu. Berikut petikannya :

Anda setuju perubahan status Universitas Trisakti (Usakti) dari swasta menjadi Negeri?

 “Saya sangat setuju dan kami berharap Universitas Trisakti menjadi Negeri, kenapa? Karena Trisakti itu aset negara, milik negara. Saya sendiri tidak ada kepentingan di dalamnya, dan saya sudah mengabdi di Universitas Trisakti itu selama 46 tahun sehingga tahu betul bagaimana perjalanan sejarah Trisakti itu sendiri. Dan perjuangan untuk menjadi negeri itu dimulai sejak tahun 2003 lalu dan secara aklamasi seluruh petinggi kampus menyetujui perubahan status dari swasta menjadi negeri.Dan Trisakti itu memang harus menjadi Negeri.”

Ada yang menyebut aset yang dimiliki Trisakti mencapai 10 triliun rupiah? Berbentuk apa saja misalnya?

 “Bisa iya ,bisa juga sebaliknya, tapi untuk pastinya perlu pendalaman yang serius, namun lebih kurang seperti itulah.Trisakti itu memiliki beberapa sekolah tinggi dan lahan  diberbagai lokasi di luar Jakarta.”

Dimana, misalnya ?

 “Di Banten ada 100 hektar, Nagrak 120 hektar, dan sejumlah gedung yang ada di Jakarta seperti di Jl.Kyai Tapa, Menara Batavia Rawasari, dan di Mega Kuningan Jakarta Selatan. Di Batam  juga ada satu gedung  pelatihan.”

Anda setuju bila Universitas dikelola oleh pihak ketiga selain negara,seperti yayasan misalnya?

 “Saya harus tegaskan sekali lagi, bahwa Unversitas itu milik negara dan aset negara sehingga siapapun tidak punya hak untuk mengelola maupun memilikinya,karena sejarahnya itu jelas. Dan saya berharap jangan sampai aset itu diserahkan kepada pihak ketiga,semisal yayasan karena itu menyalahi kodrat dan sejarahnya. Dan saya akan tetap memperjuangkan agar  Trisakti menjadi negeri dan asetnya dikelola oleh pemerintah, bukan sebaliknya oleh pihak ketiga,apalagi yayasan.”

Anda kecewa atau sakit hati ketika diberhentikan secara sepihak melalui SK.Menristekdikti?

  “Saya sulit untuk mengatakannya, kalau kecewa barangkali ya. Tapi kalau sakit hati tidak, saya hanya pasrah saja kepada Allah, dan semuanya saya kembalikan kepada Allah. Saya pun tidak bisa membalas bila diperlakukan tidak adil, baik oleh hukum maupun lainnya, karena saya yakin bahwa Allah itu Maha Melihat dan Maha Mengetahui segalaNYA ,biarkan Allah nanti yang akan membalasnya. Saya yakin Allah tidak akan meninggalkan hambanya yang tengah terkena musibah apalagi yang teraniaya. Biarkan kita jatuh dimata manusia, asalkan jangan jatuh dihadapan Allah, saya hanya bisa berdo’a semoga orang-orang yang masih selalu berkeinginan menjatuhkan saya , baik martabat, jabatan maupun hargadiri dibukakan mata hatinya agar sadar dan kembali ke jalan yang lurus.Bagi saya cercaan,dan hinaan adalah do’a serta ladang amal yang tak terhingga.” (bar)

 

  

sam

No comment

Leave a Response