Pabrik Alat Kesehatan Bakal Berdiri di Brebes.

Matamatanews.com, BREBES—Usaha Pemerintah Kabupaten Brebes mewujudkan Brebes sebagai Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) kini mulai menggeliat, dibuktikan dengan pembangunan pabrik perdana di penghujung tahun 2019, yaitu Pabrik Alat Kesehatan (Alkes) oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di eks Pabrik Gula Kersana, Brebes, Kamis (12/12)

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), menggelar Initial Ceremony Pembangunan Pabrik Alat Kesehatan, yang ditandai dengan peletakan batu pertama bupati, beserta jajaran RNI Group.

"Tentunya, dengan dibangunnya industri alat kesehatan ini merupakan bagian dari satu ikhtiar besar kita bersama untuk ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, peningkatan pertumbuhan ekonomi Brebes," ucap Idza.

Idza mengatakan, telah disiapkan daerah untuk KI seluas 3.976 hektar dan daerah KPI seluas 5.070 hektar. Pembangunan kawasan industri mengaplikasikan konsep Eco-Industrial Park (EIP), merupakan sekumpulan industri yang berlokasi pada suatu tempat, di mana para pelaku-pelaku didalamnya secara bersama-sama mencoba meningkatkan performansi lingkungan, ekonomi dan sosialnya melibatkan masyarakat disekitarnya untuk lebih mengefisiensikan pemanfaatan sumber daya (informasi, material, energi, infrastruktur, air dan habitat alam).

"Sedangkan pendekatan yang dilakukan akan diarahkan pada green design infrastruktur, perencanaan, dan penerapan konsep produk bersih, pencegahan pencemaran, efisiensi energi dan hubungan antar perusahaan-perusahan. Meliputi manajemen pengelolaan limbah terpadu, green design dan pengelolaan sampah domestik," jelasnya.

Idza mengaku, telah melakukan studi banding bersama OPD terkait ke salah satu pabrik milik RNI di Bandung, untuk memastikan konsep pengelolaan pabrik tersebut benar-benar ramah lingkungan.

"Semoga pihak perusahaan dapat menjalin kerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar, sehingga antara masyarakat dan perusahaan terjalin hubungan yang saling menguntungkan," harap Idza.

Direktur utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Didik Prasetyo, mengatakan pembangunan pabrik Alkes tersebut merupakan hasil dari kerja sama antara anak perusahaan RNI Group, yaitu PT Mitra Rajawali Banjaran yang bergerak dalam bidang Alkes dengan PT PG Rajawali II sebagai pemilik aset lahan eks Pabrik Gula Kersana seluas 25 hektar. Dalam proyek ini, PT Mitra Rajawali Banjaran Bertindak sebagai leader.

"Pembangunan pabrik juga akan menggunakan skema kerja sama dengan investor asing. Dengan masuknya investasi dari luar maka akan membuka peluang ekspor produk Alkes RNI ke beberapa negara," ujarnya.

Didik berharap, masuknya investasi tersebut dapat berkontribusi meningkatkan pendapatan daerah serta membuka lapangan kerja baru, sehingga berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, khusunya di Kabupaten Brebes," kata Didik.

"Pabrik tersebut akan dipersiapkan untuk memproduksi kebutuhan Alkes khusunya jenis Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), sebagai produk yang paling banyak digunakan untuk keperluan pengobatan pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya," jelasnya.

Didik menambahkan, produk BMHP yang akan diproduksi diantaranya sejenis catheter, tube dan kantung darah mengingat produk tersebut banyak dibutuhkan di unit pelayanan gawat darurat (UGD), ruang operasi, ICCU, ruang perawatan dan Puskesmas yang memiliki ruang perawatan.

"Produk sejenis catheter, tube dan kantung darah termasuk kebutuhan rutin, sehingga persediaan produknya harus dalam posisi ready stock untuk sewaktu-waktu digunakan," ungkapnya.

Lanjut Didik, hampir 92 persen yang ada di pasar dalam negeri merupakan produk import yang mencakup produk teknologi tinggi seperti MRI, CT scan dan produk patient aid lainnya, selebihnya sebanyak 8 persen merupakan produk dalam negeri terutama kelompok hospital furniture.

"Produk Alkes BMHP juga masih didominasi oleh produk import, sedangkan yang sudah diproduksi dalam negeri umumnya produk-produk sejenis plester dan kasa," pungkasnya.

Rencananya pembangunan pabrik tersebut akan tetap mempertahankan heritage, karena eks Pabrik Gula merupakan warisan yang mengandung nilai budaya. Demikian sesuai kesepakatan kedua pihak.Turut hadir Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH, Komisaris Utama RNI Ramelan, Direktur Insung Medical Co. Jun Ho Song, Direktur Tae Chang Industrial Co. Hanjin In, serta OPD Brebes. (By/ Ws/ Pur)

redaksi

No comment

Leave a Response