Noriega Mantan Diktator dan Permainan Kotor CIA di Panama

 

Matamatanews.com, JAKARTA—Bagi rakyat Panama 10 Juli 1992 menjadi hari paling istimewa dan sulit dilupakan, karena seorang diktator bernama Manuel Antonio Noriega  dijatuhi hukuman penjara 40 tahun oleh Pengadilan Amerika serikat (AS). Ia dinyatakan terlibat kasus perdagangan narkoba dan pemerasan. Dengan vonis tersebut, Noriega menjadi kepala negara asing pertama yang dipidana oleh Pengadilan Amerika Serikat.

Jenderal Manuel Antonio Noriega , dituding penyebar racun narkoba hingga Amerika Serikat mengerahkan tentaranya, menginvasi Panama. Noriega diciduk dan dijebloskan ke  sel penjara. Mengapa Noriega di dakwa dan di jebloskan ke penjara oleh Amerika Serikat?  Benarkah Noriega mantan CIA? Tulisan berikut ini mencoba menelusuri jejak rekam sang jenderal dari sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga keterlibatannya di berbagai kancah politik di negara, Panama.

Kisah dimulai pada tahun 1969, dimana Panama masih di bawah kekuasaan Brigadir Jenderal Omar Torrijos Herrera, komando tertinggi Pengawal Nasional Panama. Namun, kalangan intelijen Amerika Serikat melakukan berbagai langkah strategis untuk “membeli” para personil Angkatan Bersenjata Panama tersebut. Dicari jalan melakukan penyuapan.

Setidaknya, ada sembilan badan intelijen Amerika Serikat, sipil dan militer, yang bekerja sama dan menyusup ke dalam tubuh pemerintahan Panama. Mereka melakukan berbagai kerja intelijen, menyadap telepon, mengintip pelayanan komersil yang melewati terusan, bahkan membeli stasiun radio, koran-koran dan menoyogok kalangan politisi, juga personil pengawal Nasional Panama.

Dinas intelijen yang paling penting dalam menjalankan rolnya di Panama ialah Dinas Intelijen (Angkatan Darat) ke-470, yaitu unit intelijen bawah tanah yang ditempatkan di sebuah bangunan dekat padang golf di Fort Amandor, dekat pusat komando militer Amerika Serikat di Panama. Markas Besar Dinas Intelijen ke-470 ini sebuah bangunan kokoh, tanpa jendela dan hanya bisa dimasuki jika menggunakan kode-kode khusus.

Diam-diam, Dinas Intelijen ke-470 ini bersaing untuk menanamkan pengaruh di dalam negeri Panama, dengan CIA  (Central Intellegence  Agency) sejak tahun 1969. Dinas Intelijen Pusat (CIA) sendiri memiliki markas yang jaraknya hanya beberapa ratus meter  saja dari Fort Amandor. Menempati sebuah gedung yang resminya di daftar sebagai gedung untuk para teknisi Angkatan Darat Amerika Serikat.

Tahun 1969, merupakan awal dari hari-hari yang sulit bagi CIA untuk menanamkan pengaruhnya di Panama, sejak pemerintahan presiden terpilih Arnulfo Arias digulingkan dalam kudeta tidak berdarah.Kemudian, militerlah yang memegang kendali kekuasaan di Panama.

Seorang mantan kepala CIA yang ditempatklan di Panama tahu betul, bahwa pemerintah Amerika Serikat “tidak gembira” mendengar Torrijos menggulingkan Arias. Namun  yang paling tidak berbahagia, nyatanya CIA sendiri. Langsung saja dinas intelijen ini panas dingin. CIA diam-diam juga iri dengan pengaruh Dinas Intelijen ke-470. Salah seorang mantan anggota ke-470, John W. Askew dari Fort Lawton, Florida ingat betul bahwa CIA mengetahui sejauh mana Angkatan Darat menembus kepemimpinan Panama, setelah kemajuan intelijen Angkatan Darat itu melewati CIA untuk di duplikasi.

Mantan anggota Dinas Intelijen ke-470 lainnya, Robert V.Atkinson dari Phoenix yang tinggal di Panama lebih kurang dua tahun melukiskan unitnya “mampu mengendalikan keadaan yang sedang berlangsung. Sedangkan CIA sama sekali tidak memiliki kemampuan. Bahkan CIA tidak pernah memiliki kontak.”

Dinas Intelijen ke-470 tampaknya mampu mengendalikan setiap orang penting di Panama. Dari pejabat senior Pengawal Nasional Panama sampai petugas pengatur lalu lintas kota. Seorang pegawai pemerintah Panama dan personil militer akan dibayar per bulan antara US$ 50 sampai US$ 800, tergantung pada tingkat jabatannya.

Namun, para personil Pengawal Nasional Panama selain memperoleh bayaran tetap juga diberi jatah makanan, rokok, anggur, bahkan sampai AC dan televisi. Selain itu, Dinas Intelijen ke-470 mensubsidi sebuah klab sosial terkenal.

Dinas Intelijen (Angkatan Darat) ke-470 rupanya berhasil menyusup ke berbagai sekolah dan akademi militer.Manuel Antonio Noriega misalnya, sejak pertengahan tahun 1950 an telah diperalat. “Kami merekrutnya sejak berada di SMA dan dibayar US$ 25 setiap bulan,” ungkap Efrain Angueira dari Fort Walton, Florida yang di tahun 1969 berpangkat sersan d i jajaran Angkatan Darat dan menjadi kunci penting dalam berbagai operasi Dinas Intelijen ke-470.

“Saya ingat, ketika membawanya ke bandar udara dan memberinya US$ 25 saat ia meninggalkan Panama untuk bersekolah militer di Peru.” (bar/mp/dang/bersambung)

 

sam

No comment

Leave a Response