Miris, Warga Palestina Yang Tewas Telah Mencapai 12.916 Orang

Matamatanews.com, RAMALLAH—Innalillahi wa innailaihi roji’un…korban yang tewas akibat serangan udara brutal militer Israel di Gaza kini meningkat menjadi 12.916 orang, sementara 32.850 orang lainnya mengalami luka. Jumlah korban tewas maupun yang terluka diungkapkan Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Senin (20/11/2023) lalu.

Dalam laporan hariannya, kementerian kesehatan menyatakan bahwa saat ini pihaknya menghadapi kesulitan karena selama tujuh hari berturut-=turut tidak bisa mengupdate data terbaru para korban karena terganganggunya jaringan komunikasi di jalur Gaza, sehingga seluruh layanan dan komunikasi di rumah saki di Jalur Gaza terhenti.

Seperti dilaporkan kantor berita dan informasi Palestina WAFA, hingga Minggu malam warga Palestina yang terbunuh telah mencapai lebih dari 12.700 orang, termasuk sekitar 5.350 anak-anak, 3.250 wanita, dan 625 orang lanjut usia, sedangkan  jumlah korban yang luka-luka mencapai lebih dari 30.000 orang.

Para pengungsi dari utara mengatakan kini mayat-mayat bergelimpangan di jalanan bahkan hingga 15 November lalu, lebih dari 4.500 warga Palestina masih dinyatakan hilang, termasuk 3.500 anak-anak yang masih belum ditemukan yang kemungkinan terjebak atau meninggal di bawah reruntuhan bangunan.

Pihak kementerian kesehatan mengungkapkan, sebanyak 205 tenaga kesehatan dan 36 personel pertahanan sipil tewas, dan lebih dari 220 tenaga kesehatan terluka.Dan lebih dari 60 ambulans diserang, 55 di antaranya rusak hingga tidak dapat digunakan.

Kementerian menambahkan bahwa serangan udara brutal Israel pada hari Senin kemarin yang dilakukan militer penjajah Israel di Rumah Sakit Al-Shifa masih terus berlanjut hingga kini, seraya mengatakan bahwa satu pasien ditangkap dan interogasi.

Berbagai laporan menyebutkan bahwa pasukan penjajah Israel sampai saat ini masih terus mengepung dan mengebom Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Al Awda di Jalur Gaza utara hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.

Kementerian mengindikasikan bahwa 26 dari 35 rumah sakit di Gaza, dan 52 dari 72 klinik perawatan kesehatan primer, atau lebih dari dua pertiganya kini berhenti beroperasi karena kerusakan yang ditimbulkan akibat pengeboman Israel atau kekurangan bahan bakar, kini hanya sembila rumah sakit yang tersisa yang masih beroperasi secara parsial.

Dari 24 rumah sakit yang memiliki kapasitas pasien rawat inap di bagian utara, terdapat satu rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Baptis Nasional Arab di Gaza yang saat ini masih bekerja dan menerima pasien dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kini 18 rumah sakit telah ditutup dan pasiennnya di evakuasi sejak Israel memulai agresinya di Gaza, termasuk tiga rumah sakit dalam tiga hari terakhir, yaitu Al-Nasr, Rantisi, dan Al-Quds.(bar/wafa)
Dijelaskan bahwa dari 24 rumah sakit yang memiliki kapasitas untuk menerima pasien rawat inap di bagian utara, terdapat satu rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Baptis Nasional Arab di Gaza, yang saat ini masih bekerja dan menerima pasien dalam kondisi yang sangat sulit.

18 rumah sakit telah ditutup dan dievakuasi sejak dimulainya agresi, termasuk tiga rumah sakit dalam tiga hari terakhir: Al-Nasr, Rantisi, dan Al-Quds.(cam/wafa)

redaksi

No comment

Leave a Response