Lewat Teater Anak KPK Tanamkan Nilai Integritas Dan Budaya Antikorupsi

 

Matamatanews.com, JAKARTA –Pementasan Teater Musikal Jendela Raksasa bertajuk ‘Bisikan Akar Putih Yang Tak Bertepi’ digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bekerja sama dengan komunitas Jendela Ide bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan budaya antikorupsi pada anak-anak dan remaja.

Teater bertema Raksasa yang digelar pada Kamis, (22/12/2016) dan Jum’at, (23/12/2016) pukul 14.00 – 18.00 WIB di Teater Jakarta, Taman Ismail Marjuki, Jakarta Pusat. Sekaligus menjadi puncak acara kegiatan Festival Anti Korupsi 2016.

Teater musikal yang melibatkan anak-anak dan remaja sebagai pemeran itu diproduseri budayawan Andar Manik dan disutradarai seniman Marintan Sirait. 4800 kursi penonton disiapkan penyelenggara. Namun, seluruh tiket telah habis terjual dalam beberapa hari.

Musik yang disajikan dalam teater diambil dari album Suara Anak yang dibuat saat memperingati Hari Anti Korupsi tahun lalu. terdapat lima lagu karya anak-anak dalam album tersebut.

“Durasi sepanjang 90 menit, sudah sangat pas untuk anak-anak. Selain ide cerita yang mudah dimengerti, teater musikal itu akan diperkaya dengan teknologi video mapping yang memanjakan mata,” ungkap Andar.

“Kalau main game atau menonton film anak-anak sangat fokus, bahkan sampai dua jam. Jadi, mudah-mudahan dari hasil pengamatan kami, mereka akan tertarik melihat proses yang kami suguhkan,” lanjutnya.

Maritan juga menyatakan Jendela ide juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk psikolog dalam pembuatan materi cerita. Sehingga sesuai dan mudah dipahami oleh anak-anak.

“Penonton usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama serta keluarga menjadi target kami. Dimana diusia itu dunia imajinasinya berorientasi visual. Anak-anak jaman sekarang tidak cukup sabar untuk mendengarkan hal-hal yang sifatnya terlalu verbal,” ujar Maritan.

Ia juga mengaku bahwa pihaknya telah menyebar undangan ke berbagai komunitas yang bersentuhan langsung dengan dunia anak-anak, baik di kampung, masjid hingga kolong jembatan.

Disisi lain, Sujanarko, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK menjelaskan pada tahun ini lembaganya berencana membuat alat untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan keberanian, sehingga kedua hal tersebut tidak hanya menjadi pengetahuan, melainkan kemampuan yang bisa langsung diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Manurutnya dengan teater musikal ini diharapkan anak-anak dapat memahami, menghayati, mengaplikasikan dan menyebarkan sepuluh nilai integritas yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil dan sabar. Karena cara ini merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi yang pada pelakasanaannya melibatkan anak-anak dan remaja.

“KPK banyak diskusi dengan praktisi pendidikan. Mereka mengatakan bahwa anak-anak sekolah itu justru suka imajinasi. Hal ini yang dibawa KPK, tapi tidak hanya teater saja, ada storyteller yang keliling Indonesia. Dan ada satu alat yang dibawa anak-anak teater. Anak-anak pasti senang,” tutur Sujanarko.

Sely Martini, selaku Penanggungjawab Konten Teater Musikal mengatakan pementasan teater merupakan pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai integritas. Menurutnya, hal ini menjadi langkah lebih maju untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam gerakan antikorupsi. Berbagai unsur mulai dari pemain, orang tua, kru produksi hingga penonton akan mendapatkan edukasi tentang nilai-nilai integritas.

Ia menambahkan dokumentasi Teater Jendela Raksasa akan digunakan menjadi cerita yang diiklankan di akun media sosial resmi KPK, sehingga menjadi alat refleksi bagi orangtua tentang bagaimana menanamkan nilai-nilai integritas. Seluruh konten ini nantinya dapat diunduh oleh masyarakat luas. (Adith/Berbagai sumber)

sam

No comment

Leave a Response