Karena Salah Didik, Wajar Bila Umat Manusia Saling Mencurigai

 

Matamatanews.com, JAKARTA - Dalam diskusi dengan Calon Presiden saya melalui Zoom tadi malam, kami membahas berbagai topik terkait bangsa kita dan ummat manusia. Salah satu topik yang kami bicarakan dengan serius sekali adalah masalah Pendidikan, ungkap Presiden Komisaris PT. Argentum Adil Makmur, Abdurrahman Imbang Djaja Chaerul.

Ia mengatakan, berdasarkan bahan pelajaran yang saat ini diajarkan di semua sekolah terkait teori-teori modern, ternyata materi yang saat ini diajarkan dalam bidang Fisika adalah materi yang "Ketinggalalan Zaman", dan terbukti salah semua. Akibat dari kesalahan ini, terbentuklah pemahaman-pemahaman yang menyebabkan bangsa kita menjadi bangsa yang sangat berbeda dibandingkan dengan zaman dulu.

Kualitas ahlak bangsa kita sangat rendah, segalanya diukur dengan materi, cara hidup didasari oleh rasa ketakutan dan kerukunan bangsa yang dulu punya jiwa "Gotong Royong" hancur dengan sistim kompetisi yang berpola "Zero Sum Game", atau ujungnya "Nihil Semua", tambahnya.

Alumni ITB '75 ini menuturkan, Menteri Pendidikan kita, Nadiem Makarim, sangat paham akan kesalahan-kesalahan ini, tapi karena kita dijajah oleh negara-negara pemberi hutang yang diwakili IMF dan Bank Dunia, maka kurikulum pendidikan kita harus program yang para penjajah inginkan, yaitu "Model Pendidikan Yang Menghasilkan Bangsa Yang Ribut Terus, BodohDan Lemah Agar Bisa Dijajah Terus".

Insya Allah jika Calon Presiden saya berhasil menjadi Kepala Negara, semua masalah bangsa dan negara yang saat ini rusak pasti kami atasi, termasuk "Melunasi Semua Hutang Negara" yang membuat kita didikte terus oleh negara-negara pemberi hutang, ucapnya dengan yakin.

Namun Imbang menyayangkan, saat ini pemerintah dan top elit bangsa kita banyak yang tidak paham tentang kemajuan teknologi yang sudah mampu mengatasi berbagai masalah kemanusiaan dan alam semesta. Akibat ketidak tahuan ini banyak kebijakan dan peraturan yang dibuat malah membuat kekacauan dan keributan yang tak berkesudahan.

Imbang sangat optimis dan tidak khawatir, karena separah apapun masalahnya selalu ada solusinya, seberat apapun penyakitnya, selalu ada obatnya. Saya sangat yakin, tidak ada satupun calon presiden yang selama ini digadang-gadang akan mampu mengatasi masalah bangsa ini. Karena mereka adalah produk dari moda pendidikan yang salah. Jadi hanya dengan menjadikan Calon Presiden yang dididik dengan benar bangsa dan negara ini bisa menjadi bangsa yang mampu melewati berbagai krisis besar yang akan terjadi.

Salah satu yang saya yakini punya kemampuan tersebut adalah Calon Presiden saya tersebut. Agar supaya pernyataan saya ini tidak dianggap "OMDO", saya berani menantang semua Calon Presiden yang ada untuk beradu konsep secara terbuka sehingga seluruh rakyat Indonesia, terutama kaum intelektualnya terbuka matanya, sehingga paham mana yang emas dan mana yang loyang. Mumpung belum terlambat, jangan sampai nasib 300 juta rakyat kita dipegang oleh Presiden yang tidak kompeten, pungkasnya. (Javi)

 

redaksi

No comment

Leave a Response