Imbang Djaya: "Allah Sangat Halus TindakanNya, Hingga Orang Yang Tak Beriman Tak Sadar Digiring Ke Ladang Pembantaianya"

 

Matamatanews.com, JAKARTA - Pengalaman yang menimpa Soekarno dan Soeharto menunjukkan dengan jelas bahwa    Allâh Subhanahu wa Ta’ala menggiring beliau - beliau puluhan tahun sampai akhirnya terjungkal karena perbuatannya sendiri. Kita semua tidak tahu apakah kita berada dalam skala yang lebih kecil akan mengalami hal yang sama atau tidak? 

Begitu juga dengan Edhy Prabowo dan Juliari Barubara, mereka dibiarkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala
puluhan tahun sampai akhirnya dalam posisi yang seharusnya enak,  Allâh Subhanahu wa Ta’ala
turunkan KPK yang menjebloskan keduanya dalam penjara.

Jadi jika kita lihat ada kejadian - kejadian yang menunjukkan kedzaliman atau ketidak adilan yang oleh orang - orang intelek disebut kedunguan karena pelakunya punya kekuasaan, itu bisa saja mereka sedang digiring ke ladang pembantaiannya Allâh Subhanahu wa Ta’ala

Biasanya selalu ada pro kontra dari orang - orang yang terbatas pengetahuan dan imannya sehingga mereka masing - masing merasa benar. Padahal sama - sama tidak paham apa yang sedang dan  akan    Allâh Subhanahu wa Ta’ala tetapkan, tapi karena manusia kebanyakan dzalim dan bodoh akhirnya mereka yang harusnya jadi penonton saling cakar - cakaran sendiri. Contohnya ada pada alumni - alumni UI, ITB, UGM dan lain - lain yang merasa benar dan pintar.

Mereka pecah menjadi kelompok pro dan anti Jokowi, persahabatan puluhan tahun hancur gara - gara membela orang yang tidak kenal dengan mereka dan merekapun tidak kenal dengan orang itu. Tapi karena bodoh dan dzalim akhirnya mereka dibuat    Allâh Subhanahu wa Ta’ala sendiri sesamanya. 

Kesimpulannya adalah, kalau kita mau aman dan nyaman, kerjakan saja yang pasti mampu kita kerjakan dan pasti paham apa yang sedang terjadi. Kalau kerjaan  Allâh Subhanahu wa Ta’ala
kita  kerjakan maka jadinya kita akan susah sendiri. Sedihnya, keluargapun jadi ikut susah padahal mereka tidak ikut bodoh dan dzalim.

Dalam kaitannya dengan rezim Jokowi ini, jika mereka dianggap dzalim dan kejam, serahkan saja semuanya pada Allâh Subhanahu wa Ta’ala,     Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang urus mereka, kecuali jika kita mempunyai kekuatan yang melebihi kekuatan rezim ini. 

Berdasarkan pengalaman yang kita lihat sendiri, HTI dan FPI dengan mudahnya mereka hancurkan, KAMI yang banyak orang pintar dan Jenderal benerannya mereka buat seperti kerupuk kesiram air, hancur sebelum bikin apapun juga. Sekarang para tokohnya ketahuan penakutnya, masing - masing cari selamat dengan berbagai kilah. Sementara   Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang tidak banyak bicara hanya sekejap sudah bikin heboh melalui alam yang jadi alatnya. 

Gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, angin puting beliung, likuifaksi dan pandemik covid 19 adalah aksi nyata dari  Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang manusia tidak bisa lawan. Jadi serahkan saja pada Allâh Subhanahu wa Ta’ala segalanya, pasti yang dzalim akan babak belur.

Dalam skala internal, Allâh Subhanahu wa Ta’ala juga bekerja, kita lihat dan tunggu saja, bukan hanya Ribka Tjiptaning yang Allah bikin dia jadi duri dalam dagingnya PDIP atau Jokowi, tapi dengan diangkatnya Listyo S Prabowo bikin internal POLRI babak belur karena jenjang karir tradisional yang mereka bangun tidak berlaku lagi. Hal ini juga terjadi di TNI, BIN, BAIS, kementerian - kementerian, BUMN dan lain - lain. 

Semua yang merasa didzalimi memendam kemarahannya tapi tidak bisa apa - apa, ini semua terjadi sebagai cara Allâh Subhanahu wa Ta’ala dalam menegakkan hukum dan keadilannya. Sayangnya hanya orang - orang beriman saja yang paham ini, mereka dengan santai nonton saja bagaimana orang - orang tidak atau kurang beriman digonjang ganjing  Allâh Subhanahu wa Ta’ala.Wallahu a'lam bissawab. (Penulis : Imbang Djaya, Pengamat Ekonomi Islam)

 

redaksi

No comment

Leave a Response