Awas, Mitos dan Kepercayaan Mungkar Kuasai Umat Islam

 

Matamatanews.com-JAKARTA—Siapapun yang mengaku beragama Islam, maka haram baginya membangun keyakinan dari  adat, dongeng, mimpi mau pun segala sesuatu yang tidak ditetapkan Alloh dan Rasulnya. Seluruh keyakinan yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah merupakan wahyu Alloh SWT yang harus di imani setiap muslim. Bila hal tersebut datang dari Alloh dan Rasulnya maka tidaklah disebut dengan khurofat walaupun tidak masuk akal. Demikian salah satu mukadimah Ustadz Syamsul Bahri,,Lc,MA di masjid al-Fath komplek Vila Nusa Indah 3,kelurahan Bojongkulur,kecamatan Gunung Putri,Kabupaten Bogor ,pada  Minggu (22/5/2016) pagi tadi, dalam acara ‘Menyingkap  Mitos Leluhur’ sekaligus tabligh jelang datangnya bulan suci Ramadhan .

“Mestinya orang yang beribadah itu,tidak harus dicampuri dengan hal-hal berbau mitos dan klenik,karena akan membuat ibadah kita menjadi sia-sia. Seorang muslim harus sepenuhnya mengikuti  cara yang telah ditentukan Alloh dan Rasulnya,bukan sebaliknya mempercayai mitos maupun tahayul,” papar ustadz Syamsuul Bahri,Lc,MA sambil memberikan sejumlah contoh yang kerap terjadi disekitar masyarakat.

Klenik dan tahayul hanya bisa tumbuh bila keimanan seseorang itu minim, sehingga bawah sadarnya mudah dipengangaruhi .Menurut  ustadz Syamsul,memang tidak mudah menyadarkan seseeorang atau suatu kaum yang biasa melakukan praktik klenik atau mistis, kembali ke jalan Alloh. “ itu harus muncul dari kesadaran sendiri,disamping itu metode dakwah pun harus menggunakan pola dan sistem yang menarik sehingga orang mudah tertarik,”lanjut ustadz yang juga mampu meruqi’yah ini dihadapan jamaah.

“Karena dakwah itu penting dan harus terus mampu menarik,sehingga rasa ingin tahu orang untuk belajar menjadi tinggi. Karena Rasulallah berdakwa selama 13 tahun di kota Mekkah belum menyentuh masalah sholat, tetapi memberikan pengetahuan tentang tauhid. Untuk itu ,persoalan masih adanya praktik-praktik  mistik maupun tahayul yang dilakukan kaum muslimin, karena masih minimnya ilmu penegetahuan yang mereka miliki. Dan itu adalah tugasnya kita untuk menyadarkannya,”tambah ustadz Syamsul Bahri,mengakhiri tablighnya. (SM Akbar)

 

sam

No comment

Leave a Response