Matamatanews.com, TEPI BARAT—Meski icon perlawanan remaja Palestina Ahed Tamimi dan ibunya telah dibebaskan dari penjara oleh pemerintah Israel , namun salah seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengungkapkan masih ada sekitar 5.900 tahanan warga Palestina yang ditahan Israel, 291 orang diantaranya adalah anak-anak.
Salah satu anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi dalam pernyataannya pada Minggu (29/7/2018) mengantakan bahwa Israel masih terus melakukan pelanggaran hak-hak tahanan politik warga Palestina.
"Israel terus-menerus melanggar hak-hak tahanan politik Palestina sementara masyarakat internasional menutup mata terhadap perilaku ilegal dan perlakuan tidak manusiawi seperti itu," kata Ashrawi.
Pernyataan Ashrawi muncul setelah ikon perlawanan remaja Palestina Ahed Tamimi dan ibunya dibebaskan dari penjara oleh pemerintah Israel setelah mendekam selama delapan bulan.
Tentara Israel menangkap Ahed Tamimi pada Desember 2017 lalu setelah video viral menunjukkan dirinya sedang menampar seorang tentara Israel pada saat melakukan penggerebekan dirumahnya untuk menangkap saudaranya.
Atas keberaniaannya itu, pada tahun 2012 Kotamadya Basaksehir di Istanbul, Turki memberikan Penghargaan Keberanian Hanzala kepada Ahed Tamimi yang dianggap berani melawan tentara Israel.*(cam)
No comment