Matamatanews.com,JAKARTA—Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai demokrat Susilo BambangYudhoyono tampaknya sepakat untuk meningkatkan kerjasama antar partai sekaligus mengawasi pemerintah agar tidak melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Pertemuan kedua petinggi partai itu digelar kemarin di Cikeas, Gunungputri, Bogor, Jawa Barat,Kamis (27/7/2017).
Keduanya sepakat meningkatkan kerja sama partai, Gerindra dan Demokrat untuk melawan pemberlakuan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold dalam Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
“Power must not go unchecked.Artinya,kami harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh pemegang kekuasaan tidak melampaui batas. Sehingga masuk dalam yang disebut abuse of power,” kata Susilo bambang Yudhoyono dalam jumpa persnya setelah menjamu Prabowo dengan sajian nasi goreng di pendopo Puri Cikeas.
Yudhoyono mengatakan demokrat dan Gerindra akan melakukan gerakan moral untuk memastikan penguasa tidak menyalahgunakan kekuasaan.”Gerakan moral dilakukan menakala perasaan rakyat dicederai,”kata Yudhoyono. Dikatakan Yudhoyono atau akrab dipanggil SBY, ia akan menekankan Demokrat dan Gerindra menjalin komunikasi dan kerja sama untuk mengawasi penggunaan kekuasaan oleh pemerintah.
SBY menyatakan, kerjasama yang dilakukannya dengan Gerindra dipicu karena adanya kesamaan sikap ketika menolak pasal dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu dalam sidang Parpurna DPR, pekan lalu. “Demokrat, Gerindra,PAN, PKS berada dalam satu kubu yang tidak menyetujui dikukuhkannya RUU Pemilu “.
Ada pun Prabowo menegaskan,bahwa ia dan SBY merupakan dua perwira yang ikut mendorong Gerakan Reformasi pada 1998. “Setiap[ upaya untuk mengurangi kualitas demokrasi, atau cara-cara tak sesuai akal sehat, atau menyakiti kemampuan berpikir rakyat Indonesia, bagi kami ini mencemaskan,” kata Prabowo. (icam/Rol/republika/berbagai sumber)
No comment