Pengolahan Sampah Bantargebang Belum Optimal

 

Matamatanews.com, BEKASI – Sejak tempat pengolahan sampah terpadu Bantargebang Bekasi diambil alih oleh pemerintahan DKI Jakarta, anterian truk-truk sampah sering terlihat disana. Para supir truk hanya bisa menunggu berjam-jam untuk melakukan bongkar muat di Bantargebang. Setidaknya satu truk sampah memerlukan waktu hingga 16 jam untuk dapat keluar dari titik pembuangan sampah.

Hal tersebut tidak sebanding dengan waktu yang di perlukan satu truk untuk pengangkutan sampah yang berkisar antara 15 menit sampai 30 menit. Menurut Kepala Unit Pengolahan Sampah Terpadu Dinas Kebersihan DkI Jakarta, Asep Kuswanto penyebab antrian panjang truk-truk ini salah satunya ialah kurangnya alat berat yang beroperasi disana. Alat berat yang memindahkan dan mengatur sampah dari zona satu ke zona yang lain, saat ini jumlahnya terbatas.

Asep menambahkan, saat ini hanya terdapat 27 alat berat dari berbagai jenis yang beroperasi setiap harinya. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan volume sampah yang masuk ke Bantargebang setiap harinya yakni sekitar 7.000 ton. “Setidaknya dibutuhkan sekitar 60 unit alat berat untuk mengelolah sampah disana”, lanjut Asep.

Selain itu, Asep mengatakan Dinas Kebersihan DKI Jakarta sudah berencana untuk menambah sekitar 40 alat berat, yang sudah dianggarkan dalam APBD Perubahan DKI Jakarta 2016. Alat berat tersebut di perkirakan akan tiba pada bulan November 2016 mendatang. Dengan penambahan alat berat ini, ia yakin pengolahan sampah di Bantargebang akan lebih optimal. (Atep/berbagai sumber)

sam

No comment

Leave a Response