Batik Gumelem Semakin Melegenda

 

Matamatanews.com,  BANJARNEGARANama Gumelem pastilah tidak asing lagi bagi pecinta batik. Wilayah ini terbagi dua Gumelem Wetan dan Gumelem Kulon berada di Kec. Susukan Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Tidak sulit mencari wilayah ini,  berada kurang lebih 20 km dari pusat kota Banjarnegara.

Dalam sejarahnya batik Gumelem tidak jauh berbeda dengan motif batik yang ada di Sokaraja dan Banyumas. Sejarah batik ini dimulai dari pengungsian keluarga raja raja Surakarta dan pengikut Pangeran Diponegoro kala itu yang terdesak oleh kolonial Belanda. Mereka bertekad tidak kembali lagi ke daerah asal tapi tetap tinggal di daerah Sokaraja dan Banyumas.

Di tempat baru inilah kegiatan membatik dimulai. Nama Najendra seorang pengikut Pangeran Diponegoro lah yang pertama kali mengembangkan seni membatik di Banyumas. Kala itu segala peralatan yang berhubungan dengan batik dibuat sendiri seperti kain mori dan obat pewarnanya.

Seiring berjalannya waktu seni batik Sokaraja dan Banyumas dikerjakan oleh keturunan Tionghoa. Mereka tidak hanya membatik saja tetapi juga menjual aneka keperluan serta peralatan batik. Permintaan batik yang besar kala itu memunculkan pengrajin baru yang menyebar dari Banyumas hingga Banjarnegara. Tak terkecuali wilayah Gumelem, membatik seolah olah menjadi kegiatan favorit mereka disamping pekerjaan utama sebagai petani.

Batik telah menjadi penghidupan bagi masyarakat Gumelem.  Sentra Batik berada Dukuh Dagaran dan Karang Pace (Gumelem Wetan), Dukuh Ketandan, Beji dan Kauman (Gumelem Kulon)

Menurut pemilik galeri batik Gumelem Toto dan Eti saat ini ada 20 pengrajin batik di desanya. Ada tiga jenis batik yang mereka buat yaitu batik tulis full (bolak balik), 1/2 batik (tidak bolak balik), dan batik printing / tulis kombinasi. Ciri batik Gumelem hampir sama dengan motif Banyumas diantarnya motif gajah uling, pring sedapur, sungai serayu, udan liris, sido mukti, buntelan, sidoluhur, sekar jagad, gabah wutah, kopi pecah, cebong kumpul, dawet ayu, girilangan dan masih banyak lagi.

Saat ini motif kontemporer mendominasi batik Gumelem. Motif ini biasa dikerjakan oleh pembatik muda dengan corak warna yang berani, jarang jarang dan gambar yang besar. Motif kontemporer diantaranya lumbu alit, kawung ceplokan, kantil rinonce, sekar kinasih, barong kembar, lung semanggen, dan lain lain.(javi,andi,hen/berbagai sumber)

sam

No comment

Leave a Response